Selasa, 05 Januari 2016

Geopark Ciletuh Sukabumi

Rabu, 23 Desember 2015
Perjalanan dimulai pada pukul 01.00 AM untuk menuju Sukabumi. Akan tetapi sebelum kami melakukan perjalanan. Ada baiknya kami mampir dulu di Rumah Sakit Pondok Indah karena teman kami Yuri harus membawa obat-obatan penting itu.
Demi keamanan perjalanan, Maka dari itu Yuri harus well prepared dalam perbekalan obat pribadinya. Setelah selesai membeli obat, mulailah perjalanan kami pada pukul 01.45 AM menuju Sukabumi dengan melewati arah ke Cibadak lalu lanjut lagi entah kemana karena saya tertidur diperjalanan.


Untuk menuju perjalanan Sukabumi sangat lah berkelok dan rusak. Yuri membawa mobil dengan kecepatan tinggi sehingga saat jalan yang berliku semua barang yang ada dikursi belakang terjatuh kebawah. Saya pun yang sedang asik tertidur kebangun juga karena kepala kejedot berkali-kali. Gemeeeessss deh sama ni bule, Bawaannya pengen ngamuk aja. Hahahahaha....Tau sendiri kan kejedotnya aja sampe berkali-kali, keras pula. Benjol deh nih kepala -_____-"

Mobil inilah jadi saksi kejedotnya kepala gw berkali-kali

Pukul 04.40 AM Kami sudah sampai Sukabumi tapi belum sampai ditempat tujuan. Disana kami berhenti sejenak karena saya ingin foto sunrise yang sudah tertinggal dan hanya ada biasannya saja. 

Setelah selesai foto saya balik lagi ke mobil dan melihat mba Wina sudah tertidur di gazebo karena perutnya mual. Saya pun juga sama mualnya tapi gak terlalu mual, Makanya saya minumlah susu sebotol kaleng. 

Baru juga 45 menit perjalanan "Yuri Please stop the car | Now? | Yes Now | Oke Do you want to stop the car? | Stop the car!!!! | Now? | NOOOWWWW!!! (sambil gedor-gedor kaca)". Setelah berhenti, keluar dari mobil langsuuuunggggg semua yang ada diperut keluar juga. 

Dan isinya adalah susu putih yang baru saja saya minum. Aaaahhhh akhirnyaaaa perut mual pun hilaaangggg. Rasanya plooongggg dan legaaaaa. Keterlaluan emang nih Bule Ceko, Sengaja ngerjain ato apa sih. Duuuhhhh kalo aja bisa nyetir mobil, Sini deh gantian sama eike bookkk -__-".


Gak lama kami melanjutkan perjalanan, Tepat di pertigaan kami isi perut dulu dengan bubur. murah banget harga buburnya, cuma Rp. 5.000 aja udah bisa isi perut. Enak lagi buburnya. Selesai sarapannya kami pun terjaga semua. Kasian Yuri semalaman gak tidur karena harus menyetir mobil agar sampai tujuan. 

Pukul 06.45 AM Suasana hijau sudah ada dimana-mana, Indah dengan disertai matahari yang akan muncul perlahan. Kami sempat berhenti sejenak untuk mengabadikan keindahan tuhan yang selalu disajikan setiap paginya. Tidak pernah merasakan letih kalau sudah melihat keindahan alam seperti ini. Sama saja sudah terbayarkan oleh Pemandangan yang indah.

Baru memasuki wilayah Geopark Ciletuh Sukabumi
Setelah sejam kami berputar-putar dengan jalanan yang sudah cukup baik tapi masih ada beberapa lubang dan jalanan yang hancur. Pengarahan di wilayah Geopark Ciletuh masih kurang sekali. Karena banyak yang belum ada sign nya. Sampai akhirnya kami selalu tanya warga agar dapat menuju Curug Sodong dan Curug Cikanteh sebelum akhirnya kita ke Puncak darma.

Nyasar membawa keberuntungan

Setelah beberapa kali menanyakan jalan kepada warga setempat. Akhirnya kami menemukan sign yang bertuliskan Geopark Ciletuh.

Saya tidak bisa menggambarkan perjalanan kami saat ini karena kanan kiri kami hanya ada hutan dan sesekali juga ada pohon karet. Memang sih udaranya enak karena masih segar udara pagi itu.

Sampai akhirnya kami menemukan kembali di posisi kanan bertuliskan "PANENJOAN". Biaya masuk disana hanya sekedar parkir saja sebesar Rp. 5.000 permobil. Kami juga tidak dipungut biaya tiket masuk disana.

Panenjoan itu sebuah penginapan yang menyewakan satu ruangan permalam sebesar Rp. 200.000. Sangat murah sekali dengan pemandangan yang langsung penghijauan dibawah bukit. Memang sih gak akan menyesal untuk menginap ditempat ini. Akan tetapi tujuan utama kami adalah Puncak Darma. Makanya kami urungkan niat untuk menginap di Panenjoan.
Langsung bawah bukit
Gak akan bosan untuk berlama duduk ditebing ini
Sayangnya bukan lagi musim cocok tanam. Jadi banyak pemandangan coklat
Sunglasses tuh emang bantu banget biar mata sembab gak keliatan kaa mba Wina. Hahahaha :p
Yuhuuuu...Disini kok gw paling kuntet yah. Padahal tinggi gw lumayan loh 158cm aja kaka
Cantik yah
Kami tidak terlalu lama disini karena penjaganya bawel banget. Terus-terusan nanya yang gak penting keteman saya "Mba suka bule yah? / Mba kok mau sih sama bule? / Mba bulenya udah bisa bahasa kita belum? / Mba bulenya tinggi banget" Begitulah omongan si penjaga kepada teman saya. Gak sopan memang untuk menanyakan hal seperti itu. Agak annoying juga degan obrolan random seperti itu. 

Emang sih kadang juga penjaganya suka melucu tapi kalo udah nanya yang aneh-aneh bikin kesel aja dengernya. Akhirnya gak lama kami menikmati pemandangan Panenjoan, Akhirnya kami melanjutkan perjalanan kembali entah kemana. Karena semua destinasi di Geopark Ciletuh banyakan waterfall. 

Jadi kami ikuti jalan saja, Hingga akhirnya kami menemukan sign kembali selama dijalan. Jadi ada pertigaan Kalau belok kanan ke arah Curug Sodong dan belok kiri ke Pantai Panglapang. Kami pilih untuk ke Curug Sodong dulu karena penasaran dengan Curug itu. 

Jalanan menuju Curug Sodong sudah bagus tapi masih ada aja lubang besar ditengah jalan dan ada juga lubang besar di jembatan kecil yang membuat Yuri memperlambat kecepatan mobil. 

Untuk jalanannya pun hanya cukup untuk satu mobil. Kadang kami suka kerepotan kalau berpapasan dengan mobil lain. Harus cari alternatif jalan yang agak besar agar kedua mobil dapat melintas lawan arah. Kadang mobil kami yang harus mundur tapi kadang juga mobil lain yang mundur.

Pemandangan kami selama di perjalanan. Cantik yah

Curug Sodong dari kejauhan
Candid
Debit air yang sangat besar

Ternyata Curug bagian atas adalah Curug Cikanteh dan Bagian bawahnya Curug Sodong
Haiiii...Kenalin gw Dian Juarsa :p
Ada yang mau renang cantik kah disini? Gw sih OGAH!!!
Dian, Mba Wina, Yuri
yaudahlah yaaa anggap aja si Dian itu penganggu pemandangan. Masa aaaiiii jadi orang ketiga sih di foto yang diatas itu. Hahahhahaha... Oke akhirnya kami melanjutkan perjalanan kembali menuju Pantai Panglapang. Dengan suasana jalan pedesaan yang selalu dikelilingi sawah dan pohon kelapa ditambah lagi buki berjajar begitu indahnya. Dengan gumpalan awan putih juga langit biru, Seakan kami dimanjakan oleh keindahan yang dimiliki sang penguasa alam. Kami tidak ada kata hentinya berdecak kagum karena keindahan yang kami dapati sepanjang diperjalanan.

Deretan gumpalan awan putih yang cantik
Pematang sawah yang belum ditanami oleh padi 
Cantiknya luar biasa pemandangan yang kami lihat secara langsung
Jalan yang kecil yang sudah tidak rusak lagi
Beginilah pemandangan yang disuguhi selama kami diperjalanan
Inilah Pantai Panglapang yang tidak begitu indah #sigh
Sedih melihat kondisi Pantai Panglapang yang kotor karena banyak sampah akibat terbawa ombak. Ditambah lagi air yang ada dipantai itu pun juga berwarna agak kecoklatan. Pasir hitam yang disertai bambu dan juga runcing. Mungkin terbawa karena deburan ombak. Membuat kami tidak bersemangat melihatnya. Jadi kami putuskan untuk cari saung agar Yuri bisa beristirahat. Kasian dia belum tidur dari semalam. Makanya kami pilih tempat yang bersaung agar dapat beristirahat dengan tenang #Loh hahahahaa...
Karena cuaca panas jadi enak banget ngemil yang dingin-dingin
Mba Wina pun mau tiduran gak bisa karena kejepit sama gw dan juga Yuri
Sambil nungguin yang lagi bobo, Ada baiknya foto dulu kali yah. Mana gak sengaja sama lagi kaosnya -__-"

Karena bingung mau kemana lagi akhirnya kita cuma keliling wilayah Geopark Ciletuh sampai akhirnya kami menemukan pasar ikan dan beli ikan segar disana untuk langsung dibumbuin setelah itu dibakar sama abang penjualnya. Nama pasar ikannya adalah Pasar Ikan Ciwaru. Karena ikannya belum di bumbuin dan dibakar, Walhasil kami menunggu abangnya di Parkiran Puncak Darma. Sembari menunggu abangnya datang, Kami prepare barang yang mau kita bawa apa saja. Gak lama kemudian datanglah si abang penjual ikan tersebut. Dan kami pun siap menanjak Puncak Darma.

Sebenarnya untuk menanjak ke Puncak Darma bisa menggunakan motor. Tapi kami tidak mau keatas dengan motor. Ribeeettt ciiinnnn... Karena beberapa kali banyak motor yang tersangkut oleh bebatuan besar. Sama aja boong kaannn kalo nanjak pake motor. Jadi lebih baik jalan kaki aja deh ketawan lebih afdol sampe atasnya. Biar ada sensasi capeknya juga. Yakaaaannnn...

Pukul 16.12 PM Kami mulai penanjakan ke Puncak Darma dengan semangat. Iya sih awalnya aja yang semangat tapi setelah dijalananin tetep aja ngos-ngosan. Yaaahhh walopun capek tapi semuanya terbayarkan oleh pemandangan yang indah selama diperjalanan saat kami menanjak. Perjalanan menuju puncak masih banyak bebatuan dan bertanah pula. Jangan lupa pake lotion anti nyamuk yaahhh, Karena tangan saja abis digigitin nyamuk. Mending nyamuknya kaya di Jakarta, Ini mah nyamuknya beraneka ragam bentuknya. Aneh-aneh deh jenis nyamuknya. Jadi ya ada baiknya pakai lotion anti nyamuk aja.

Pukul 17.20 PM Sampai juga di Puncak Darma dengan pemandangan sunset yang begituuuuuuu indaaahhhhh. Seharusnya sejam aja sampai atas sih, Tapi karena mba Wina gak enak badan dan keringetnya banjir sekali. Jadi kami berdua nanjak pelan-pelan. Kalau si bule mah udah ngacir duluan. Gak apa deh dia ngacir duluan, Biar dapet spot tenda yang enak. Lagian kan kasian juga dia bawa tasnya segede gaban. Setiap berapa langkah harus berhenti dulu, Juga harus semangatin mba Wina biar tetep kuat nanjak. Tiap tiap ada batu gede pasti deh mba Wina cepet banget nempelnya. Sedangakan saya gak mau duduk, Pasti kalau udah duduk rasanya males untuk nanjak lagi. Makanya kalau nunggu mba Wina yang udah kecapean, Saya harus tunggu sambil berdiri. Tetap terus berusaha, Akhirnya sampe juga di Puncak Darma. Wohooooo....

Saatnya bikin tenda, Si bule udah gelar lapak buat tenda kita. Nah karena kita gak ada yang bisa buat tenda dan si bule sepertinya kelimpungan pasang tenda. Hahahhahaa...Ternyata selalu ada orang baik yang datang menghampiri kami. Mereka siap membantu kami bikin tenda. Yaahhh walopun yang bikin tenda sebanyak 6 orang dan juga lama pasang tendanya. Tapi gak apalah, yang paling pentingkan tendanya jadi. Hahahahhaa... Saya sebagai seksi dokumentasi hanya bisa foto dan video aja. Gak pake acara perintah kok, Beneeraaaan. Tapi lucunya karena saya dokumentasikan mereka, Moso yang bantuin jadi makin banyak. Loh kok piyeee toohhhh...Ini mau beneran ngebantuin apa karena biar ikutan eksis aja sih. Duuuuhhhh dasar orang-orang ini. Hahahhaa -__-"

Saat bikin tenda, Ada yang mau bantuin kita bikin tenda
Ni bule atu selalu nyadar ya kalau gw lagi fotoin candid
Awal mula gak banyak yang bikin tendanya, Tapi setelah itu langsung banyak yang datang
Tenda lainnya sudah banyak yang berjejer

Sunset pun segera memamerkan keindahannya
Tepat dibelakang tenda kami ada saung
Thank youuuu udah bantuin pasang tenda
Ada yang bawa mainan supeerr cute
Lihat keindahan yang disuguhkan saat sore hari
Hanya bisa berdecak kagum melihat pemandangan seperti ini
Cahaya yang menyinari perbukitan ini, Membuat gradasi warna yang dimunculkan menjadi cantik






Guyyysssss...Dibawah ini kumpulan foto sunset yang ada di Puncak Darma










Uniknya Puncak Darma, Ada Sunset juga ada moon
Bagaikan coretan sebuah lukisan
Pukul 18.15 PM Sudah semakin gelap, Kami pun siap untuk cuci muka dan sekedar basuh badan sedikit karena sudah cooling down. Dibawah tempat kami nenda ada aliran sungai juga.

Awalnya hanya kami berdua saja yang turun ke sungai sampai akhirnya banyak teman lainnya yang ikut untuk ke sungai. Dan ternyata semuanya cowo. Kita berdua juga gak takut dengan mereka, Karena kami yakin mereka semua orang baik. Dan benar saja, Mereka ajak kami ngobrol dan bercerita tentang asal muasal Geopark Ciletuh. Kebetulan orang yang bersama kami adalah salah satu operatornya Geopark Ciletuh.

Jadi kami pun dapat begitu banyak informasi dari mereka. Bahkan mereka pun tadinya mau mengajak kami untuk snorkeling di pantai yang ada di Sukabumi. Tapi saya kurang tertarik untuk ikut ajakan mereka. Bukannya apa-apa, Musim saat ini sangatlah tidak jelas, Kadang panas juga kadang hujan. Makanya kami pun menolak secara halus agar mereka tidak tersinggung. Thanks guys udah ngajak kita ketempat yang indah. Mungkin next time yaaa kita bisa berjumpa kembali.


Setelah selesai membasuh muka di sungai, Sesampainya di tenda si bule udah gak ada. Entah dia kemana dan tenyata dia lagi gabung sama teman-teman yang membantu kami untuk dibuatkan tenda. Hahahahahhaa...Lucu banget tuh bule.

Dia bilang sengaja terima tawaran mereka karena dia sudah lapar. Kasiaaaaan....HAhahaha... Yaudahlah kita pun jadinya ikut gabung juga. Mereka memang baik-baik, sangat menjamu kami dalam hal makanan.

Akhirnya kita juga keluarin ikan bakar yang sudah dibeli. Kita makan sama-sama di depan tenda mereka. Dari perbincangan perkenalan sampai menceritakan pengalaman masing-masing membuat kami lupa waktu. Mata sudah gak kuat melek lama-lama. Kami pun berpamitan untuk masuk tenda duluan. Cuaca malam itu tidak dingin sama sekali. Bahkan didalam tenda pun juga kita kepanasan. Hahahhaaa...Emang dasarnya bukit yah. Jadi ya gak dinginlaaahhhh

Karena gelap jadi kaki Yuri saya kasih senter dan saya yang mengarahkan senter itu Hahahaa..
Langit malam hari
Pukul 05.00 AM Saya sudah terbangun dari tidur karena sudah banyak suara berisik diluar tenda. Akhirnya saya pun keluar tenda dan belum mendapati matahari terbit. Yaiya belumlaaahhhhh..Wong masih pagi banget. Akhirnya saya masuk tenda kembali untuk ambil pelengkapan gosok gigi dan lainnya. Karena gak enak aja kalo bangun tidur gak gosok gigi. Hihiiiii...

Masih menunggu sunrise sampai jam 6 pagi ternyata memang mataharinya ketutup bukit juga. Gagal sudah saya bisa mengabadikan keindahan mentari pagi. But its oke, Setidaknya saya masih bisa menghirup udara segar pagi itu. Masih ada biasan sunrise kok walaupun sedikiiittt banget. Sunise pun tidak ada, Jadi saya buat bubur untuk sarapan kami bertiga. Untungnya ada bubur instan, Jadi gampang bikinnya. Wong cuma diangetin doang. Hihiiiiii..

Good Morning Puncak Darma
Beginilah biasan sunrise pagi itu
Mba Wina sedang siap-siap gosok gigi


Walaupun sedikit yang penting seneng aja keliatannya
Pukul 07.00 AM Matahari sudah semakin muncul dan panas anget-anget kuku. Hahahahaa...Kami pun siap bergegas untuk turun dan melanjutkan perjalanan menuju Curug Cimarinjung. Semua teman yang juga pasang tenda disana sudah bergegas sedari tadi.

Cuma kita aja yang masih nyatai karena saya dan mba Wina harus kesungai dulu untuk cuci muka dan bersihin belek hahahahaa...

Setelah selesai urusan disungai, Ternyata tuh bule udah merapikan tenda. Haduuuhhh padaha niatnya mau ganti baju dulu biar enak turunnya. Tapi karena tuh bule udah bersiin semuanya, jadi ya wasalaaammm deehhh. Harus pake baju yang sama saat tidur. maklum saya tuh orangnya paling gak suka pake baju yang sama. Rempong yaaaaaa...Emang gw rempong. Bodo amat!!!

Matahari semakin terik da tempat unuk tenda pun juga sudah bersih
Pemandangan Pantai Panglapang di pagi hari
Masih dengan keindahan Pantai Panglapang
Lagi-lagi kita berdua ditinggalin sama si bule. But its oke, Kita jadi bebas bisa foto-foto, Maklum si bule gak suka di foto. Aneh banget yaaaa...

Padahal kan free loh kalo foto bareng kita. HAhahahahhaa...

Oke karena kita bebas cuma berdua jadi lebih nyantai untuk bisa singgah-singgah kalau kita menemukan spot yang kece. Adalah salah satu bukit yang bisa lihat langsung dengan view kecenya Pantai Panglapang yang katanya bernama Habibi hill.

Langsung view Pantai Panglapang
Cantik yah
Saat menurun kita cari jalan lain dan beginilah viewnya. Keren!!
Sungguh indah pemandangan kali ini
Nah kita berdua salah cari tempat menurun karena saat turunannya sangatlah menukik. Untung aja kita betemu teman lain yang bisa membantu kami untuk turun dari turunan yang menukik itu. Kita ikut teman lain yang mungkin mereka itu sudah cukup jauh mengenal kawasan Puncak Darma. Makanya lain kali jangan sotoy cari jalan yaaaa. tar kaya kita berdua loh, Malah jadi kerepotan sendiri. Hahaha -___-"

Akhirnya kami bertemu juga dengan Jembatan Cimarinjung yang ujungnya sudah terlihat Curug Cimarinjung. Sayangnya air saat itu sangatlah coklat. Tapi debit air yang deras membuat pemandangan juga gak kalah kerennya sih.

Minta tolong orang lain fotoin. Hihihi...
Jembatan Cimarinjung

Pukul 08.30 AM Sampai juga di Pakiran Darma Hill dan harus menunggu si bule selesai mandi. Tapi kok udah setengah jam kita tunggu malah gak nongol juga. Ternyata dia lagi main hp di basecamp. 

Duuuuhhh jitak juga ni yaaahhhh...Udah tau kita nungguin dia buat ke Curug Cimarinjung. Pas ditanya ternyata dia udah duluan kesana. Iiiisshhhh kan reseeee!!!! Udah mah ditungguin juga malah dia udah kesana aja. yaudah aja kita langsung cabut berdua ke Curug Cimarinjung. Eeeeehhh dia malah ikut-ikutan juga ke Curug lagi. Hahahahaa...

Emang ni bule super aktif yaaa. Gak mau cicing wae ditempat. 

Jalan setapak yang kami lalui untuk dapat mencapai tujuan yaitu Curug Cimarinjung, Ternyata air hembusan dari Curug Cimarinjung sudah kami rasakan sebelum naik anak tangga. 

Kami harus melewati bebatuan besar dan jalan setapak. Karena cukup deras air hembusan curug itu. Saya pun tidak mau melanjutkan perjalanan untuk naik keatas karena berbahaya. Liciiiinnn sekali jalan untuk mendekati air terjun itu. Makanya lebih baik saya lihat dari kejauhan saja dari pada memaksakan untuk ikut mba wina dan si bule keatas
Curug Cimarinjung
Derasnya air yang mengalir
Tidak terlalu lama kami disini karena saya pun tidak begitu suka dengan suasana di Curug itu. Sereeeeemmmm...Makanya saya duluan untuk turun ke tempat yang ada saungnya disekitaran Curug. Gak lama kemudian banyak sekali keluarga yang menggendong anaknya yang masih kecil kesana.

Lebih baik jangan bawa anak kecil kesana karena tempatnya masih kurang aman. Sangat tidak disarankan sih untuk bawa anak dibawah 5tahun. Kecuali anak itu digendong sama orang tuanya yah.

Selesai sudah perjalanan kami di Curug Cimarinjung, Kami pun kembali ke basecamp untuk ambil Hp yang sedang di charge dan sekalian saya dan mba wina juga mandi disana. Nah pertama kalinya saya mandi dengan air yang berwarna coklat. Omaygaaaatt...

Dulu sih pernah mandi yang airnya warna abu-abu campur jentik nyamuk. Kalo sekarang harus mandi dengan milo water. Hahahaha...Pengalaman yang sudah diduga. Karena saya pun yakin banget kalau mereka mandi langsung dari aliran Curug Cimarinjung. Gak apa-apa deh, Kami sudah terbiasa kok mandi dengan air apapun. Buktinya masih seger bugerkaaannn sampe sekarang. Hahahaha...

Udah cakep keluar basecamp langsung diajakin ngerujak sama teman baru yang ketemu di Puncak Darma. Mereka selama diperjalanan ambil mangga cengkir langsung dari pohonnya. Entahlah mereka itu minta ato nyolong. Hahahahhaa...Tapi yang pasti  ni mangga segerr banget. Bikin mata melek karena asem. Lumayanlah di pai hari yang sangat teik lanjut ngerujak. Bikin lo merem melek deehhh. hihiiii....

Merekalah yang menawarkan unuk ngerujak bareng
Time to say good byeeeee...Thank youuuuu udah baik sama kita bertiga guys. Dari dibuatin tenda, Dibikinin makanan juga dikupasin mangga. Lumayan juga buat cemilan di pai hari. Mungkin next time kita bisa dipertemukan kembali di tempat yang indah yah guyyysss.

Okeee lanjuuttt ke Curug Awang...Perjalanan kesana tidak begitu susah kok. Jalanannya mulus tapi setelah belokan langsung ke arah Curug Awangnya. Disanalah drama mulai terjadi. Karena batunya besar-besar walhasil mobil yuri pun selalu kepentok batu bagian bawahnya. Agak ngiluuuu dengernya kalo tu mobil ketimpuk batu karena gilasan dari ban. Yuri selalu bilang its oke...its oke...Tapi saya sih yakin banget, Didalam hainya dia bilang " H*ly sh*t, Wh*t th* f*ck, g*sh, sh*t " Hahahaha maybeeee... :p

Pemandangan saat kami menuju Curug Awang
Banyak pepohonan setinggi ini
Penampakan Curug Awang
Curug Awang dari kejauhan
Curug Awang dari samping
Kami pun berleha-leha dulu disini karena angin yang sepoi-sepoi


Karena sudah semua tempat yang kami kunjungi, Akhirnya kami memutuskan untuk balik ke Jakarta sekarang juga. Yuri sedikit kecewa karena dia mau nambah hari lagi untuk jalan-jalannya. Tapi karena saya sudah ada janji dan mba Wina juga gak bisa karena harus bertemu keluarganya. Makanya kita harus langsung balik sekarang juga. Sorry Yuri, Mungkin next time kita bisa rencanakan kembali perjalanannya biar kamu seneng bisa jalan lebih lama lagi. 
Maceeetttttt boookkkkk -__-"



Perincian biaya pengeluaran kami :
Bensin PP Rp. 400.000/3orang
Biaya Tol Rp. 17.000
Bubur di pertigaan Ujung Genteng Rp. 5.000/mangkok
Biaya Parkir Panenjoan Rp. 5.000
Biaya Parkir Curug Sodong Rp. 10.000
Makan di Pantai Panglapang Rp. 43.000
Parkir Puncak Darma Rp. 20.000
Biaya Tenda di Puncak Darma Rp. 35.000/tenda (Mahal karena bawa bule)
Retribusi Curug Cimarinjung Rp. 3.000/orang
Biaya Parkir Curug Awang Rp. 10.000
Pasar ikan Ciwaru Rp. 186.000
TOTAL Rp. 734.000

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yuk ah komen daripada cuma sebarin Spam

Copyright 2012 Dian Juarsa. Diberdayakan oleh Blogger.