Selasa, 23 Agustus 2016

Perjalanan menuju Curug Kembar Ciberem

Jacuzzi Alam yang selalu dirindukan
Rencana tinggal rencana, Berkali-kali saya mengajak teman untuk bisa ketiga curug sekaligus yang berlokasi di Sentul Bogor selalu gagal karena kesibukan kita masing-masing. Gak mungkin juga saya jalan sendirian karena takut dengan medan perjalanan yang belum saya ketahui. Maka dari itu, saya cuma bersabar menunggu ada yang mau ajak saya jalan. Sampai akhirnya tetangga yang sudah lama tidak berkumpul ngajakin jalan juga. Yes!!!

Saatnya saya beraksi untuk mengajak mereka ke Curug yang berada di Sentul. Lagipula kalau sampai mereka ngajakin jalan ke mall lagi. Saya akan menolak secara baik-baik, maklum dari kemarin ketemuan sama temennya di mall mulu, Kan saya bosan. Makanya setelah saya ajak mereka dan menceritakan tempatnya dimana, Akhirnya mereka pun setuju. 

Awalnya mereka pikir kita ke Bogor naik Commuter Line tapi saya menolak untuk tidak menggunakan commuter line. Saya tau mereka kecewa karena mereka sangat menginginkannya. Tapi saya punya alasan lain mengapa saya sangat menentang untuk menggunakan commuter line.

Motor adalah transportasi yang sangat cocok untuk menyusuri perjalanan yang masih alami dan asri. Karena medan perjalanan ketiga curug itu sangat tidak recomended untuk mobil. Jalan yang setapak dan hanya bisa dilalui oleh motor lah yang membuat saya menolak untuk bawa mobil kesana. 

Saturday, 20 Aug 2016
07.30 AM Kami sudah siap untuk perjalanan yang kemungkinan menghabiskan waktu sangat lama. Subhan, Ayu dan Fahmi menanyakan keberadaan lokasi tersebut. Saya pun juga tidak tau tapi setidaknya saya tau patokan apa saja yang harus kita lalui.

Perjalanan pagi itu sangat lancar dan tidak begitu macet. Dari Ciledug - Ciputat - Pamulang  lalu kami masih harus berjalan terus setelah itu kami melihat Mcd di perempatan Gaplek. Saatnya kami makan dulu karena sedari pagi kami belum sarapan. Beruntungnya jam 9 pagi masih sedikit pembelinya jadi kami tidak perlu antri untuk sarapan pagi.

Dari Depan Kiri : Subhan, Dian, Fahmi dan Ayu

Setengah jam sudah kami menghabiskan waktu untuk sarapan dan saatnya kami melanjutkan perjalanan kembali.

Dari perempatan Gaplek ikuti jalan saja terus jangan belok kanan/kiri karena sebentar lagi akan sampai di Bogor. Tibanya di Jl. Raya Bogor akan ada pertigaan, Kami tetap jalan lurus dan akhirnya kami kebingungan.

RUTE CURUG KEMBAR

Bermodalkan Google Maps yang hanya memberitahukan kalau kita tetap jalan terus. Sampai akhirnya kami bertemu pertigaan kembali lalu belok kiri. Saya juga bingung kasih taunya, Entah itu namanya apa tapi yang pasti saat perjalanan  tadi kami akan menemukan Hotel Harris lalu belok kiri. Nah kalau sudah melewati Hotel itu, Kami hanya mengikuti jalan saja.

Setelah itu menuju Jl. Babakan Madang terus ikuti jalan sampai akhirnya ketemu perempatan kalau belok kiri ke Jungle Land dan kalau belok kanan menuju perumahan Sentul. Nah kami masih jalan lurus terus menuju arah Curug Leuwi Hejo. 

Kalau saat diperjalanan kalian melihat plang yang bertuliskan Pemandian Air Panas, Mohon diabaikan saja yah. Karena bukan kesana arah kami. Cukup ikuti jalurnya saja. Perjalanan kami tidak mulus akibat jalan yang masih hancur. Saat tanjakan jalanan rusak yang mengakibatkan motor kami tidak kuat untuk menanjak dan saat turunannya pun juga jalannya masih rusak. 

10.45 AM Kami sudah melewati Curug Leuwi Hejo yang masih mengharuskan kami untuk terus berjalan dengan kondisi jalan yang lumayan bagus karena sudah banyak perubahannya dari jalan yang sudah banyak di aspal sampai jembatan yang sudah semakin bagus. Sampai akhirnya kami menemukan pertigaan dengan bagian kanan berplangkan Loji Ciberem, Seperti foto dibawah ini :

Ambil arah Loji Cibeureum ( Curug Kembar )


Dari sinilah perjalanan kami yang sebenarnya dimulai. Pematang sawah yang menghijau dan terbentang luasnya keindahan pematang sawah siang itu disertai jalan setapak yang selalu menemani perjalanan kami dengan berbagai macam jenis tanjakan terjal dan turunan curam. 

Beberapa kali motor kami tidak kuat untuk menanjak ditambah lagi saat menurun saya tidak bisa rem motor karena turunan yang curam. 

Saya sempat bergantian bawa motor dengan Subhan karena ingin mencoba sensasi bawa motor dijalan setapak. Ternyata tidak seseru yang saya pikirkan malah ngeri sekali saat saya yang bawa motor. 

Apalagi saat motor yang saya bawa tidak dapat dengan cepat berfungsi rem motornya. 

"Duh bhan...bhan...bhan...bhan gimana ini motornya gak bisa ngerem. Bhan gimana niiihhhhh gw gak bisa stopin motor | Tenang aja yan...udah nyantai aja, remnya jangan disekaligusin | Gak bisa nyantai iniiii...gimanaaaa bhan gak bisa ngerem

Sampai akhirnya bisa juga berhenti motornya saat belokan landai. Sempat panik yang membuat saya tidak mau lagi bawa motor di jalan setapak yang berkelok lengkap dengan turunan curam. 

Makanya jangan sok kaya saya yah. udah tau punya sifat panikan malah sok bawa motor di medan perjalanan yang belum pernah saya lalui sebelumnya.



Perjalanan kali ini tidak ada tanda-tanda yang bertuliskan Curug Kembar, kami benar-benar masuk ke perkampungan yang telah dipadati rumah. Beruntungnya masih ada warga yang lalu lalang sehingga saya pun bisa menanyakan keberadaan Curug Kembar. 

Saat dipertigaan kami juga sempat kebingungan, untungnya masih ada seorang bapak yang memanggul barang dagangannya dan ternyata perjalanan masih saja lurus terus. Seperti tidak ada ujungnya perjalanan menuju Curug Kembar. 

Beruntungnya kami selama di jalan disuguhkan pemandangan yang indah. Tidak ada bosannya kami memandang view kanan kiri kami yang bikin segar mata. Hampir saja terlewat karena dijalan kebanyakan bercanda, Posisi pintu masuk Curug Kembar Ciberem tepat berada di samping kiri. 

Hati-hati jangan sampai terlewat jauh karena perjalanan kalian memang tidak ada ujungnya dan sejauh mata memandang hanya ada pematang sawah saja.
Pintu Masuk Curug Kembar Ciberem
Perorang Rp. 15.000 & Parkir Motor Rp. 5.000
11.50 PM Tiba juga di parkir Curug Kembar Cibereum, Sebenarnya kami masih bisa parkir diatas lagi tapi karena tanjakan curam yang bertanah merah. kami pun tidak berani parkir diatas karena kondisi cuaca saat ini setiap sore selalu hujan.

Maka dari itu, Kami tidak mau ambil resiko. Jadi lebih baik kita mulai trekking dari Parkir utama. Sebelum kami melanjutkan trekkingnya, Ada baiknya sudah ganti pakaian dulu karena saat di curug nanti sudah tidak ada tempat ganti baju. Untuk biaya toilet hanya dikenakan Rp. 2.500 saja.


Toilet dan Mushollanya sangat bersih
Mari kita cari Pokemon, Eh salah cari curug denk :p


 Jalan setapak menuju Curug Kembar



Untuk tanjakan sudah disediakan tangga penyangga berupa bambu
Belakang kami semacam lembah
Cukup terik siang itu


Tak terasa kami telah melewati jalan lurus setapak yang berliku sampai kami menemukan pertigaan dengan penunjuk arah kalau naik keatas ke arah Curug Hordeng kalau ke kanan arah Curug Kembar dan Curug Ciburial. Kami memilih untuk belok kanan karena posisi Curug Kembar tepat berada di tengah.


Penunjuk Arah menuju Curug Kembar 

Tangga tersusun rapi dengan penyangga bambu 

 Sekitar 15 menit kami mendengar suara air yang bergemuruh. Itu tandanya posisi curug telah dekat dan benar saja kami melihat beberapa orang telah bermain air disana. Tetap hati-hati untuk berjalan kebawah karena posisi tangga yang dibuat sangatlah tinggi dan licin.

Untuk menuju Curug Kembar harus melewati sungai ini



Air jernihnya menggoda banget bikin pengen cepet-cepet nyemplung




Untuk menuju Curug Kembar harus melewati aliran sungai dan naik bebatuan


Sungai inilah yang harus kami lewati

Anggap aja lagi di Bathtub :p
Badan berasa dipijit dengan derasnya air mengalir dari Curug Kembar
Dibelakang gw namanya Subhan tetangga cuma beda 5 rumah tapi susahnya ketemuan sama ni bocah sibuk pacaran mele :p
Bang...Bang...Girang banget bang maen airnya hahahaa :D
Masih asik main air dari aliran si Curug Kembar
Nah ini dia primadonanya....CURUG Kembar yang selalu saya tunggu untuk bisa berkunjung kemari. Curug Kembar ini debit airnya tidak terlalu deras. Ketinggian air hanya semata kaki saja tapi kalau mendekat tepat dibawahnya air terjun, Ketinggian air bisa tinggi sepaha. Disini enak hanya untuk bermain air dan foto-foto saja.

Saat saya berkunjung ke Curug Kembar, Sepiiiiii tidak ada satupun yang berada disana. kami termasuk beruntung karena bisa puas main air disini. Air yang jernih dan dingin membuat kami lupa bahwa masih ada destinasi lain selain Curug kembar. Setidaknya puas-puasin dulu deh main airnya, baru deh kita bisa pindah spot ke tempat lain.



Curug Kembar


Semoga tahun depan diberi kelancaran sampai hari H yah. Amiiinnn

Entah apa yang dicari Subhan
Airnya yang begitu jernih dan segar di Curug Kembar


Semakin siang semakin banyak berdatangan pengunjung lain yang membuat kami untuk bergegas pindah ke tempat lain karena kami takut kesorean dan juga masih ada beberapa curug yang harus kami datangi. Dari Curug Kembar ini ada 2 plang yang bertuliskan Curug Hordeng 70 meter belok kanan menanjak keatas dan satu lagi Curug Ciburial 80 meter menyusuri air sungai kebawah. Pilihan kami pasti yang terdekat dulu. Makanya kami langsung ke Curug Hordeng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yuk ah komen daripada cuma sebarin Spam

Copyright 2012 Dian Juarsa. Diberdayakan oleh Blogger.